Unsurintrinsik cerpen badai laut biru beserta penjelasan nya. Bagaimana mengonversikan cerpen badai laut biru ke bentuk drama? Source: www.scribd.com. Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara. Read reviews from world's largest community for readers. View art and culture 366454 at sman 1 malang. TambatanHati. Pemberhentianku di pulau alismu. Merebahkan kecup rindu seusai berlayar. sembari terpana pada kedip pohon-pohon kelapa. yang kusebut bulu mata. Kadang lentik, kadang pula penantang badai. Laut biru menjelma bola matamu. Samudera terdalam atas segala karam. Aku adalah pelancong yang menenteng cinta. AlurCerpen Badai di Laut Biru memiliki alur campuran. Cerpen tersebut berkembang maju, namun beberapa kali ditampilkan potongan flashback yang menjelaskan latar belakang cerita. Kardi menaikkan peralatan pelayaran keatas perahu yang teretak pantai. Keranjang yang dibawa Kardi terlepas dan hanyut terseret ombak. Sementara cerpen-cerpennya bergaya karikatural dengan tema-tema kritik sosial. Ia juga banyak menulis esai sastra. Ahmadun merupakan salah satu pendiri Komunitas Sastra Indonesia bersama Medy Loekito, Badai Laut Biru (kumpulan cerpen, Senayan Abadi Publishing, 2004), The Warshipping Grass (kumpulan puisi bilingual, Bening Publishing, Badailaut biru by Ahmadun Y. Herfanda, 2004, Senayan Abadi Pub. edition, in Indonesian - Cet. 1. nonton film miracle in cell no 7 sub indonesia. Postingan saya kali ini akan membahas mengenai nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerpen “BADAI LAUT BIRU” karya Ahmadun Y. Herfanda. Dalam cerpen, nilai-nilai kehidupan ada yang baik dan ada yang buruk. Langsung aja kita bahas mengenai nilai-nilai kehidupan dalam cerpen!!! 1 Nilai Agama – berdo’a dan berpasrah diri setelah berusaha “Kuatkan hatimu, Rukmi. Berdoalah semoga badai segera reda dan pertolongan segera datang.” – bersabar “Itu persoalannya juga seperti yang kita alami. Siapa orangnya yang tidak jengkel kalau sumber pangannya dirampok oleh orang lain? Kalau kita tidak sabar-sabar mungkin sejak dulu-dulu kita sudah bentrok dengan para perampok itu.” – bersyukur “Kardi. Rukmini. Syukurlah kalian masih hidup. 2 Nilai Sosial – tolong-menolong Melihat Kardi kepayahan, lelaki di geladak itu, Salim, dengan tangkas meloncat ke arah Kardi dan mengambil alih keranjang-keranjang yang dibawanya. – gotong-royong menggerakkan perahu Seorang awak perahu memanjat tiang layar, melepaskan tali pengikat. Salim bersama awak perahu lain melepaskan tali layar bagian bawah, Kardi siap dengan merentangkan tali layar membentang ke haluan. Perlahan-lahan layar pun mengembang lalu tertiup angin ke samping kanan. – penindasan “Sampai bosan, Lim. Tapi tak ada hasilnya. Kita bahkan semakin jengkel saja. Teknologi modern kadang-kadang bahkan menjadi penindas rakyat kecil. 3 Nilai Hukum – belum tegaknya hukum dan undang-undang Dan sulitnya kita hidup di negara yang hukum dan undang-undangnya belum menjadi kesadaran yang penuh. 4 Nilai Estetika – keindahan alam dan penggunaan majas Matahari membakar pantai berpasir hitam hingga terasa membara. 5 Nilai Sosial Budaya – penggunaan bahasa daerah {bahasa Jawa} Tir pada irenge, sir pada jalitenge. 6 Nilai Moral – bertanggung jawab “Kalau tadi Pak Ruslan tidak memberikan selembar papankepda kamientah kami sudah jadi apa. Mungkin telah tenggelam berdua dimakan hiu. Dia memang betul-betul seorang kapten yang bertanggung jawab.” – pantang menyerah Pada detik-detik yang menegangkan itu, dengan cepat Kardi menarik tubuh Rukmini untuk meloncat ke laut yang bergelombang keduanya masuk ke air, Rukmini terlepas dari pegangannya dan tenggelam ditelan ombak. Dengan mata dan tangganya dia mencari-carinya.——–Kardi melihat Rukmini muncul dari dalam air dengan gelagapan. Dia cepat-cepat mengejarnya dan dia berhasil meraih Rukmini dengan tangkas kirinya. Lalu berenang dengan susah payah. Rukmini lemas. ——–Tubuh Kardi juga semakin lemas. – merampok “Ya, tapi apa gunanya undang-undang kalau perampok-perampok ikan itu masih dapat dengan bebas dan seenaknya saja beroperasi di daerah kita.” – perkelahian dan pembunuhan “Kau sudah mendengar tentang perkelahian antara nelyakecil melwan nelayan pukat harimau di pantai Jepara yang berakhir dengan tragedi pembunuhan?” Itulah beberapa nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam cerpen “BADAI LAUT BIRU” yang saya tahu. Nilai dalam cerpen yang berkaitan ada yang baik dan ada pula yang buruk. Oleh karena itu, mari ambil nilai-nilai yang baik/benar untuk kehidupan sehari-hari.

cerpen badai laut biru